Pengikut Boyzzonne

Sunday, May 19, 2013

Kambing suka minum susu ,makan nasi lauk keropok dan tidur atas katil

kambing-pemakan-nasi-kerupuk-dan-susuKambing aneh, suka makan nasi, minum susu, dan makan keropok.Dilihat postur tubuhnya, kambing betina milik warga Desa Pandanwangi Kecamatan Diwek

Kab. Jombang ini, tidak ada yang aneh. Namun kebiasaan tidur, makan dan minum di luar kebiasaan kambing.
Kambing itu suka minum susu, makan nasi dengan lauk keropok. Tidur pun bersama pemiliknya, Dayat dan isterinya, Ny Nuryati. “Keanehan itu terlihat sejak kambing ini lahir,” kata Dayat.Awalnya normal, minum susu ibunya dan makan rumput. Usia dua bulan, kambing ini sakit, nyaris mati. Ny Nuriyati dan Dayat merawatnya lebih teliti dan memberinya ubat. Kambing itu diberi minum susu lembu dalam botol dengan cara didodoi. Setelah sembuh, terjadi perubahan itu —kambing ini tidak mahu makan rumput dan minum air putih lagi.
“Ketika istrei saya bawa keropok dekat kambing itu, dia makan keropok itu,” cerita Dayat.Perilaku aneh lainnya diketahui saat nasi anaknya di piring diletakkan di teras rumah, tiba-tiba dimakan kambing itu.
Sejak itu kambing yang kemudian diberi nama Niken itu setiap hari diberi makan nasi dengan lauk keropok. Minumnya susu . “Hanya kadang-kadang saja air putih,” tambah Dayat.
Untuk membuktikannya, Dayat meneletakkan rumput di tangan kanan dan keropok di tangan kiri. Kambing unik ini lebih memilih keropok.
Waktu petang, kambing itu menolak masuk kandang. “Kalau dipaksa, dia marah. Akhirnya saya keluarkan dari kandang, dan dia berlari masuk rumah,” katanya.
Di dalam rumah pun Niken tidak mahu tidur di ruang tamu, tapi mengikuti Dayat dan isterinya tidur di katil. “…sampai pagi hari,” katanya.
Tentu saja Dayat dan Ny. Nuryati—meski sudah biasa bergaul dengan kambing—tidak tahan baunya. Dua hari sekali kambing itu dimandikan pakai shampoo. “Kalau baunya lebus sayapun juga tak mahu tidur sama dia (kambing) itu,” katanya.
Makan kambing manja itu sungguh banyak. Berapa pun nasi yang disediakan akan dimakan habis. Setiap hari Niken makan empat piring seperti manusia dewasa. Para tetangga desa dan warga desa tetangga, banyak yang datang melihat Niken. “Setiap hari ada saja orang yang ingin melihat keanehan kambing itu. Mereka ada yang membawa nasi dan keropok untuk kambing saya,” katanya.
Beberapa orang di antara menawar kambing itu, tapi Dayat menolak. Suroto (40) warga Tandes Surabaya sudah empat kali datang ke rumah Dayat untuk membeli kambing itu. “Saya sudah berulang kali mengatakan berminat membeli kambing itu, namun, Pak Dayat mengatakan tidak menjualnya.”
Namun sekali ditolak, Suroto datang lagi dan datang lagi. “Siapa tahu dengan sering datang, fikiran Pak Dayat berubah,” katanya.Tapi apa kata Dayat, “Kambing ini hidup untuk dipelihara, tidak untuk dijual.”
Sumber

No comments:

Post a Comment

SHARE THIS

Blog Archive